Kamis, 28 Maret 2013

Life Must Go On ('-')9

Hoiiiii wake up!!!!!

Kehidupanmu harus terus berjalan Naya.

Ada jutaan pasang mata yang menunggu matamu kembali bersinar, bukan dengan mata sembam seperti ini.
Ada jutaan pasang telinga yang menunggu kembali cerita indahnya dunia dari mulut kecilmu, bukan cerita putus asa masa lalu.
Ada jutaan pasang kaki yang menunggumu berjalan dengan kakimu, bukan berjalan mundur ke masa lalu.

Kamu percaya takdir kan? Sekuat apapun kau berkeras dia masa depanmu, jika Tuhan belum menakdirkan itu semua, semuanya tidak akan terjadi.

Hahaha andai saya sekuat itu.
Andai kehidupan bisa berjalan sesuai mimpi kita,
mungkin tidak ada cerita indah, cerita sedih di dalam blog ini.

Kamis, 14 Maret 2013

Me and You Versus The World


Bagai angin yang tak berarah
Bagai sebuah perjalanan yang tak bertujuan
Bagai sebuah rencana indah yang tak bertuan
Bagai terkungkung dalam fikirian yang tak berakhir
Seporak-poranda itu hidupku sekarang
                               
Serasa tak ingin membuka mata
Tak ingin merasakan
hati yang telah terkoyak karena cinta

Semesta
Semesta yang membawa kita ke titik ini 




Ketika rencana masa depanmu sudah tersusun rapih, kemudian seseorang menghancurkannya, teman hidup di mimpi masa depanmu itu yang menghancurkannya sendiri, ia yang memporak-porandakan semuanya dengan lantang ia mengatakan kalau saya tak berada dalam rencana masa depannya. Nonsense dream? Ah you’re just too judgmental. Saya membangun mimpi karena saya tahu-saat-itu-dia- layak untuk kubangunkan sebuah mimpi... Iyahh, CINTA belum memihak pada kita but you are still my completely amazing.

Saya tahu ini tak mudah untuk kujalani, saya begitu mengaguminya, entah berapa lama akan seperti ini, yang jelas saya masih ingin membiarkan hatiku menyembuhkan dirinya sendiri.

Selasa, 12 Maret 2013

Tuhan bekerja dengan cara yang misterius. Seperti memisahkan kita, ketika kau dan aku sedang berada di puncak cinta.

Senin, 11 Maret 2013

Ahh, kaliaaan


Bukan mimpi buruk yang kusesali ketika terbangun di pagi hari, tapi ketika bangun dan tersadar kalau dia bukan milikku lagi. Lalu kemudian saya harus persiapkan tenaga ekstra untuk tidak cengeng ketika orang-orang sekitar bertanya “Kenapa bisa Naya?”
                                                                               
*Saya masih berharap, pagi itu bukan kali terakhir saya memanggilmu sayang*


yahh, Nay kamu masih memiliki mereka, mereka yang selalu ada di saat2 senang dan susahmu.
ini hasil curhat ke beberapa sahabat


  • A . R . W
Betul juga pemikirannya, tapi tetap sakit Naiy. Naiy, dia saking sayangya sampai dia relakan kamu untuk dapat yang lebih baik, meskipun bukan dia. Saya sampai merinding dengarnya. Dia terlalu peduli, makanya dia ambil keputusan ini. Yaa’ selalu ada yang bisa disyukuri dari setiap kejadian. Menyesal pasti, tapi bakal lebih nyesal  kalau “gara-gara ini” dan nanti belakangan sakitnya 2 kali lipat.


  • W . J . I
Tidak ada yang tahu kedepannya kayak apa.. Jadi bisa ajah semuanya kembali Naiy… Ada yang bilang kalau suatu saat kita akan dipertemukan dengan jiwa-jiwa yang sama. Ketika jiwa Naiy dan MASnya dikehendaki oleh-Nya bersatu. Insya Allah dipertemukan kembali… Mungkin soal waktu yang berbeda.


  • R . E
Nay, pemikirannya dewasa sekali, semoga ini memang yang terbaik untuk kalian ke depannya.


  • A . N . F
Kenapa harus putus siih kak? Saya juga teriris sekali mendengarnya tapi dia begitu dewasa, mengeluarkan kata-kata yang sebisa mungkin tidak menyakiti Kak Naya. Kak Naya kita harus cepat move on!


  • F . M 
Makin lama makin terasa bahwa kita kehilangan dia, makin terasa hampa, makin sesak rasanya seakan-akan kita kekurangan udara. Karena dia sudah bagai udara bagi kita. selalu butuh dia. Tapi percayalah, dia bukan udara, cuma sekedar stimuli-stimuli yang ditangkap oleh panca indera dan dicerna oleh otak kita. Jika kau menyayanginya, berikan dia yang terbaik dan terkadang cuma ia yang tahu yang terbaik untuk dirinya sendiri. Kita hanya cukup mendukungnya.

Tengkyu guys kalian keren, karena kalian telah mencoba mengatakan padaku bahwa semuanya akan baik-baik saja, setidaknya untuk saat ini...
Semoga hari esok tak seberat ini...
Peyuuukk

Minggu, 10 Maret 2013

MAS, bantu saya kuat ya...


·           Takalar di guyur hujan, mungkin langit mencoba untuk mewakilkan tangisanku pagi itu. Subuh kali itu shalat lima waktu ke 5 yang saya jalani setelah keputusannya kemarin, dan air mataku masih saja menetes di setiap sujudku, tak bisa kupungkiri namanya selalu ada dalam setiap sujudku setelah nama kedua orang tuaku. Namun sujud kali ini, sepenuhnya bukan do’a  untuk dia tapi do’a untuk hatiku sendiri, do’a agar diberi kekuatan menjalani hari-hariku tanpa kasih sayangnya seperti biasa, disadari atau tidak dia selalu memberiku energy positf yang membuatku lebih dewasa, membantu meningkatkan kualitas pemikiranku tentang arti hidup, maka tak ada alasan untukku untuk berhenti mencintainya. Iya saya separah itu mencandunya. Dia adalah salah satu anugrah terindah yang Tuhan kirimkan kepada makhluk yang lemah ini. Saya masih sering terkesima bagaimana Tuhan menciptakan kamu dan kemudian mempertemukan kita.
                                                                    
Tuhan, aku tahu tidak ada yang salah dengan takdirMu. Bimbinglah saya agar selalu menuntun hati ini ke jalan yang engkau telah ridho’i.

MAS, bantu saya!

Perdebatan Hati

Pagi,  Rabu 7 Maret 2012 @ 07:04

Him  : Nay. . .
Me    : Iyee’, knp syg?
Him  : Beberapa hari ini saya berfikir tentang hubungan kita.
Me   : Knp? Ada apa?
         *Kayak nda’ enak perasaanku, MAS tiba-tiba ngomong kayak gitu
Him  : Saya ga mau Naya terlalu berharap banyak sama saya, saya ga mau Naya sakit karena saya ga bisa   menuhin harapannya Naya.
Me   : Mentuuuu, kenapa lagi begitu?
Him  : Naya, saya ga mau terlalu jauh bohongin Naya.
Me   : Bohong apa?
Him  : Maksud saya, saya ngerasa kayaknya hubungan kita ga bias dilanjutin.
Me   : MAS kenapa? Nda’ sayangmi sama Naya?
Him  : Bukan itu Naya, tapi sepertinya ke depan hubungan kita susah untuk disatukan. Beberapa hal yang bisa jadi alasan. Dan menurut saya kita mesti bisa nerima kenyataannya sekarang dari pada terlanjur sakit  di belakang.
Me   : Ayolah, jangan gini deh. Oke kalau MAS merasa terganggu sama Naya karena akhir-akhir ini banyak fikiran, saya nda’ akan ganggu MAS pale’, sampe MAS merasa benar-benar  membutuhkan Naya.
Him  : Jangan begitu Naya, saya benar-benar takut kalau dijalaninnya seperti itu. Seakan-akan saya segala2nya buat Naya. Maih banyak yang lebih dari pada saya. Dan pasti Naya juga tau kalau benar-benar jauh dari kata sempurna. Makanya , Naya mesti berfikir ulang untuk mempertahankan hubungan ini dengan tolak ukur masa depan. Dan saya kira Naya pasti tau ke depannya akan bagaimana.
Me   : Masih banyak yang lebih? Tapi hatiku itu sudah ada sama MAS. Iya memang, MAS segala-galanya untuk Naya!!! MAS siapa yang tau kedepannya akan seperti apa? Saya bukan Tuhan.
Him  : Saya juga bukan Tuhan. Tapi setidaknya ada alasan kenapa saya sepertinya ini ga akan berhasil. Dan saya ga mau jadi sakit hati karena rencana masa depan saya, karena kalau nanti dibiarkan, rasa sakit hatinya jauh lebih sakit.

Me   : MAS nda’ bisakaaaa
Him  : Itu yang saya takutkan Naya, Nay kita udah sama-sama dewasa. Dan proses seperti ini dalam tiap hubungan pasti kita akan lalui. Tapi yang jauh lebih penting adalah, mengambil setiap pelajarannya dan tetap move on. Saya yakin Naya pasti bisa.
Me   : MAS nda’ maukaaaa, kita sama-sama usaha. Pokoknya MAS harus bisa pertahankan Naya. Ayolah!!!
Him  : Naya, tolong bersikap dewasa donk. Tolong fikirkan masa depannya Naya. Jangan terlalu cepat menyimpulkan. Kalau Naya benar-benar mikirin masa depannya Naya, Naya pasti punya jawaban yang sama seperti saya.
Me   : Kenapa masa depanku? Masa depanku itu kamu.
Him  : Aduh, Naya. Saya ga bisa. Sorry
Me   : Demi Allah MAS, jangaaaan.
Him  : Tolong jangan begitu Nay, saya ga ada niat menyakiti Naya dengan bilang seperti ini, saya pengen Naya ga jauh lebih sakit nantinya. Ini kenyataan yang mesti sama-sama kita terima sebagai pelajaran kehidupan Naya.
Me   : MAS, Naya terlalu banyak nuntut ya?
Him  : Tidak Nay. Ga kok. Saya berfikir sepertinya memang hubungan ini ga akan berhasil. Saya punya rencana masa depan saya dan sepertinya Naya ga bisa berada di dalamnya.
Me   : Belum terfikirkanka bagaimana besok hidupku tanpa MAS. Sudah tersusun rapih semua  rencana dan tiba-tiba MAS bilang, saya nda’ ada di masa depannya MAS. Kira-kira MAS bisa bayangkan bagaimana hatiku sekarang?
Him   : Bukan seperti itu maksud saya, Naya ga bisa di dalam rencana saya, maksud saya, Naya ga bakalan bisa ngejalanin perjalanan hidup saya untuk ngeraih masa depan saya. Naya pasti tau apa rencana saya ke depan dan Naya juga pasti tau kalau Naya ga bisa ngejalanin itu sama saya.
Me    : MAS saya akan nunggu sampe MAS bisa mengerti bagaimana besarnya harapanku ke MAS. Setidaknya saya tau orang yang saya tunggu itu memang pantas untuk kuperjuangkan.
Him   : Naya, tolong terima keputusan saya donk. Saya ga mau berdebat terlalu panjang dalam urusan seperti ini.
Me   : Nda’ maukaaa
Him  : Mungkin hanya hari ini Naya ga bisa nerima keputusan ini. Tapi nanti Naya pasti bisa move on kok. Saya percaya itu.
Me   : Jangan selesai pagi ini yah, MAS saya akan nunggu. Jangan buka hatinya MAS untuk orang lain, begitupun saya.
Him  : Saya begini bukan karena ada orang lain. Saya begini karena saya ingin menata dan memetakan masa depan saya. Dan untuk saat ini saya pengen sendiri dengan kesibukan saya.
Me   : Iyaa iyaa saya tau koq, MAS orang sekeras itu mengejar sesuatu. Saya juga tau kalau hatinya MAS terlalu sulit untuk kululuhkan, sampai menangis darahpun pagi ini, itu tidak akan bisa meruntuhkan keras hatinya MAS. Saya nunggu!!!
Him   : Jangan nunggu saya. Saya ikhlas kalau pada akhirnya Naya sama orang lain. Dan Naya pasti ingat kalau kita mesti saling mengikhlaskan.
Me    : Iyaa, seandainya ikhlas semuda itu. MAS punya keputusan untuk melepasku hari ini, tapi biarkan juga Naya untuk tetap nunggu. Setidaknya saya tau kalau orang yang kutunggu memang pantas untuk kuperjuangkan.

*kemudian tidak dibalas* *nangis entah sampai berapa lama* *ngupdate status FB*

Perdebatan hati selama 2 jam
Dan akhirnya idealismemu menuju realitas kita. Tuhan kuatkan saya!!!

Sore,  Rabu 7 Maret 2012 @ 17:16

Him  : Lagi ngapain Nay?
Me    : Di kamar, nangis. Hahaha bantu saya MAS.
Him  : Ah koq nangis sih? Kan udah besar! Bantu apa Nay?
Me    : Bantu saya supaya  bisa kuat,
Him  : Pasti saya bantuin. Dan pasti Naya bisa. Ini hanya masalah waktu aja.
Me    : Harusnya dari sejak bangun hubungan saya persiapkan untuk ini, supaya tidak sesakit ini,  tapi sayangnya saya tidak pernah memikirkan itu.
Him   : Sepertinya Naya udah persiapin kok. Kan Naya pernah bilang, kalau Naya ditakdirkan dengan orang lain, maka saya harus ikhlas, dan begitupun sebaliknya.
Me    : Saya juga tadi berfikir itu, sepertinya kata-kata terakhir di blog ku itu jadi boomerang untuk saya sendiri hari ini
Him  : Jangan nyalahin diri sendiri. Kenyataan ini harus kita terima dan jalani.
Me    : Do’akan saya ikhlas yah, do’akan saya bisa sekuat MAS.
Him  : Iya saya do’ain. Tapi kita masih berteman baik kan?
Me    : Harus itu, sampe saya bisa berhenti  mengagumimu. Sampe saya bisa menemukan orang yang lebih hebat dari orang yang kubanggakan selama ini. Heheee
Him   : Naya harus cepat move on.
Me     : Hhaha move on? Bagaimana bisa move on, menemukan orang yang lebih baik kalau hatiku sudah berhenti di MAS. Hmm iyya ini lebay.
Him   : Move on tidak berarti harus menemukan yang lain lebih cepat. Tapi Naya harus tambah semangat ngejalanin hari-harinya Naya. Jangan terlalu lama sedihnya.
Me    : Oiya, minggu depan saya mau ngeprint skripsi untuk dijilid terus dikumpul di campus, saya izin nulis namanya MAS kayak dulu nah.
Him   : Iya gak apa-apa kok.




Jika dengan meninggalkanku adalah jalan menuju kesuksesanmu, sepertinya memang saya tidak berada di masa depanmu.
Tuhan, kuatkan saya!


Tulisan di atas, murni semurni murninya hasil percakapan kami tanpa ditambah atau dikurangi sedikitpun, mungkin ada sebagian orang yang mengatakan mengekspose hal sangat private seperti ini adalah hal gila, but this is one of my ways to show you, that he is a very wise man for me, Insya Allah and to show you bahwa kami pisah secara baik-baik.

Sometimes memang ada sebuah hubungan berakhir bukan karena kita mau, tapi karena kita harus.