Minggu, 10 Februari 2013

Mujair kami tersesat di hutan (._.!!)"

Mujair? koq d hutan? hehehe
Sudah hampir seminggu ECUINSA, ADAB, dan UIN dibuat heboh gara-gara hilangnya seorang "Mujair" (panggilan mapala) di tengah hutan belantara gunung Gandang Dewata, Mujair yang nama lengkapnya Nur Hidayat ini salah satu teman seruanganku di campus, dia masuk organisasi Mapalasta UIN sejak kita masih mahasiswa baru.

Nurhidayat/Mujair

Dan tersesatnya dia di gunung Gandang Dewata ini bersama 4 pendaki lainnya dari berbagai komunitas, yakni 3 orang dari Mapalasta (UIN) yaitu Nurhidayat, Muhammad Ilham dan Farhan, satu orang dari Mapala Unsulbar dan satu lagi dari Muhsin Mapala Unasman (Sulbar).
Sumber: Kabarmandar.com

Mereka memulai pendakian sejak tanggal 23 Januari 2012, dan seharusnya mereka sudah kembali tanggal 1 Februari dan hingga tanggal 3 Februari mereka belum kembali, akhirnya tim gabungan dari mapala dan warga setempat menyatakan mereka hilang.

Gunung Gandang Dewata (3.037 meter di atas permukaan laut) yang terletak dalam wilayah administrasi tiga kabupaten di Sulbar, Mamasa, Mamuju dan Maje'ne' merupakan gunung tertinggi ke dua di Sulawesi setelah gunung Latimojong yang membutuhkan waktu tempuh normal 4 hari namun teman-teman dari Mapala ini menargetkan hingga tujuh hari. Menurut cerita gunung ini syarat dengan sejuta misteri kehidupan di dalamnya, konon ada kehidupan di sana yang penghuninya dinamakan tumembuni, mereka hidup seperti layaknya manusia, berkeluarga, mencari makan dan hidup dengan bercocok tanam namun merka tidak nampak secara kasat mata-___-
Warga setempat menyebutkan, Gandang Dewata dipenuhi mitos, jika terdengar suara gendang dari puncak gunung, berarti orang tersebut sudah hilang dan meninggal. Yang menjadi misteri siapakah yang menabuh gendang tersebut? Ahh Allah Maha Tahu Segalanya :')

Gunung Gandang Dewata ini termasuk pendakian dengan medan yang berat, jalurnya juga terhitung ekstrem, karena untuk sampai ke puncaknya, kita harus melewati sepuluh pos dan belum lagi dengan kondisi iklim yang serba tidak bisa diduga.
Gunung Gandang Dewata


Namun Alhamdulillah setelah pencarian yang dilakukan oleh tim gabungan akhirnya pada tanggal 8 januari tepat pukul 14.00 empat dari mereka telah berhasil ditemukan secara terpisah di sekitar puncak termasuk Mujair itu sendiri, menurut pengakuan dari mereka itu murni kesasar atau kehilangan arah jalan ketika sudah berada di atas puncak. Menurut informasi yang didapatkan dari media setempat mereka ditemukan dalam keadaan sehat dan tidak mengalami gangguan fisik maupun psikis. Unfortunately, salah satu rekan dari Mujair belum ditemukan, Farham (Mapalasta UIN) :'(
Semoga ia juga segera ditemukan dalam keadaan selamat. #PrayforFarham

Dan hingga tulisan ini saya postkan saya belum sempat bertemu langsung dengan Dayat, teman seruangan yang hingga saya selesai kuliah, masih, selalu dan tetap memanggil saya PARIDA (._.!!)", aisshh saya, kami, ECUINSA ingin mendengar ceritamu secara langsung bro, hidup sendiri di pegunugan selama 2 minggu itu rasanya gimana? hahaa

Dan beberapa teman dari ECUINSA juga sempat melakukan yasinan beberapa hari selama proses pencarian, hahaaiyaa saya sudah menduga pasti mereka mempunyai nazar absurd masing-masing ketika Dayat sudah kembali berkumpul bersama kami lagi, dan yaap ini dia nazar aneh bin gila ala mereka --"

Astry : Saya mau traktir Dayat makan, apapun yang dia minta saya akan belikan 
*yaaa ujung2nya pasti dia cuman minta dibelikan rokok* (._.)/

Mimi' : Saya mau cubit-cubit Dayat dan memeluknya
*cieee Dayat cieee*

anyway *ehmm ini yang paling absurd dan yang paling Dayat tunggu-tunggu selama ini*
Purnama : Saya mau cium Dayat, yang penting dia kembali selamat.


Wokkeeehh guys, kami tunggu kejantanan *eh keperawanan kalian. SHOW IT and DAYAT WILL LOVE YOU hhahhaha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar