Sabtu, 17 November 2012

Benci mantan? Sepenting itukah ?


Sebagian kaum menganggap mantan adalah sesuatu yang harus dikubur dalam-dalam.
Mantan adalah sesuatu yang harus dimusnahkan di muka bumi ini setelah ada penggantinya.
Tapi entah mengapa dalam hal ini saya berbeda pandangan soal mantan, in my mind biar bagaimanapun mantan itu orang yang pernah sinngah dalam hati kita, ga bisa kita pungkiri kita juga pernah berjuang mati2an untuk mempertahankannya, lah trus? Kenapa harus dihindari berhubungan sama mantan? Karena takut ada apa2? Karena takut patjar kamu CLBK sama mantannya? Hallah kalo gitu berarti kamu belum percaya sama pacar kamu 100% donk, terus ngapain masih betah sampe skr? ehhmm okeeh Kalo jawabannya, "Karena dia saya jadi menderita." Stop ngelakuin itu semua dan go ask yourself, "Buat apa kamu membenci mantan?"
Okeehh saya gamau terlalu jauh berdalil seolah2 otak saya yang paling benar, beda otak beda pemikiran bukan?
but in this case I just wanna share what's on my mind dan apa2 yg pernah saya baca tentang mr. Eks :')

Coba dikaji ulang lagi deh. Yakin karena dia kamu menderita? Bukan karena perasaanmu yang terlalu besar untuk dia? Ditambah, pikiran-pikiran negatif tentang kepribadian dia yang udah kamu tau sebelumnya?
Sebelum menyalahkan orang lain atas semua yang terjadi, coba deh merenung sejenak, intropeksi diri kamu. Dan mulai tanya diri kamu, "Buat apa sih capek-capek mengeluarkan energi untuk seseorang yang sudah berlalu dari hidup kamu?" It's not important anymore, right

Membenci mantan hanya akan menambah daftar panjang desperate kamu dalam hidup. 


Setiap orang pasti punya cara mereka sendiri ketika jatuh benci sama seseorang. Kalo saya pribadi, saya lebih memilih untuk "tutup buku" dan buta terhadap semua hal yang berkaitan dengan orang yang saya benci, dalam konteks ini bisa dibilang mantan.


Bagian yang terpenting setelah kandasnya sebuah hubungan ya hanya dengan berlapang dada. Meskipun ngga gampang, tapi ingatlah bahwa dia adalah salah satu contoh kesalahan kamu di masa lalu, dan memintanya kembali ke dalam pelukanmu bukanlah solusi. Fokus lah tentang bagaimana kamu memperbaiki dirimu.

okkehh kali ini kasusnya beda lagi, gmana dengan mantannya si patjar? Enaknya diapain nih? halaaahh sama aja kayaknya deh, mantan ya mantan ga' mesti diapa2kan, kamu percaya takdir? Takdir itu menerima dia pernah cinta mati sama mantannya dan sekarang ia bersamamu. Bagi saya hidup sesimpel itu kawan :')
Tidak usah membandingkan antara kamu dengan mantan patjarnya. Ini bukan masalah siapa yang lebih baik, tapi siapa yang lebih tepat. Jika sekarang dia bersamamu, bukan karena kau lebih baik dari mantannya atau mantannya tidak baik. Hanya saja kau lebih membuatnya nyaman :')))

Yakkk, inti dr tulisan ini sebenarnya cuman meluapkan apa yang belakangan mengganggu tidurku membuat makannku tak enak #tsaahh *ehmm kembali fokus* iyaaa seriusan sampe detik ini saya masih bermasalah sama salah satu sahabat terdekat di kampus itu kasusnya gara-gara MANTAN, sebut saja namanya "Dewi", temen kampusku terus pacarnya bagusnya namain apa ya? hmmm "Fizar" ajaa. Yang ngenalin "Fizar" ke "Dewi" itu saya , nahhh mantannya si Fizar ini namanya "Indah", yang merupakan teman di masa SMAku. jiahhh jd ribet sendiri deh nulisnya. Intinya kayak gini si "Dewi" ini marah banget ma saya karena patjarnya si "Fizar" ini saya temenin ketemuan ma mantannya yang namanya "Indah" yg notabene teman saya juga kan? Setelah meminta pendapat para ahli, sebagian besar dari mereka menyalahkan saya, hanya orang-orang yang ngerti perjalanan "Fizar" dan "Indah" yang bisa mengerti posisiku saat ini, hehehe. Hmm entahlah sampai tulisan ini saya postkan saya masih tetap belum mengerti SALAH SAYA DI MANA? Toh kami cuman sekedar jalan, makan, ngobrol  layaknya ketemu teman lama, sampai akhirnya "Fandy" berkata : "Mungkin kau berfikir sesimpel itu, tapi tidak semua yang kau fikirkan sama dengan apa yang orang-orang fikirkan". Ada benernya juga yak? --" Dan untuk menghargai perasaan pacar "Fizhar", "Dewi" dan menghargai persahabatanku yang sudah terjalin begitu akrab selama di campus saya sudah berbesar hati mengaku salah di hadapan teman-teman dan memohon maaf kepada "Dewi" . Tapi apa boleh buat sampai detik ini kami masih diam2an --"
Bisa dibilang posisi saya di sini, menyakiti teman lain untuk membahagiakan teman yang lain, complicated yes? --"
Yahhh Seperti kata Falla Adinda
Kebahagiaan seseorang itu batasnya adalah sedihnya orang lain. Untuk bahagia tidak perlu mengorbankan orang lain.

This quote reminds me that "Think before act".  Biar bagaimanapun saya harus tetap menjaga perasaan teman saya sendiri. But I'm sure I never intentionally make you hurt, 

Hidup ini gak mungkin indah terus kan, kesandung pasti itu ada. Gak mungkin di dunia ini ada orang yang satu pikiran sama kita tentang semua hal. Tapi selama kita merasa benar, Just Go On :')

#nb : someparts of this one I take from the someone's  blog

Tidak ada komentar:

Posting Komentar