Kamis, 29 November 2012

Saya benci perpisahan yang kita buat sendiri


(This writing isn't pure mine, but reading it reminds me of you) heheee

Sore itu setelah selesai mengajar kamu menjemputku di campus, entah sudah berapa lama kita tidak bertemu karena kesibukan kita masing-masing, tepatnya sekitar pukul empat sore dengan cuaca mendung kamu tiba di depan fakultasku, tetapi dalam perjalanan pulang hujan tiba-tiba turun dengan derasnya, aku tahu sebenarnya kamu tidak berniat singgah untuk sekedar berteduh karena takut mengantarkanku pulang terlalu malam, tetapi hujan memaksa kita berteduh tepat di sebuah warung sederhana, hehee iyaa terkadang saya begitu menyukai hujan ketika bersamamu, karena hujan membuatku bisa lebih lama bersamamu, menghalangiku untuk pulang tepat waktu. hehee

Sore itu kamu, yang seisi kepalamu penuh dengan hal-hal yang tidak banyak saya tahu, biasanya memberikan berbagai informasi yang membuat saya berusaha menghabiskan satu buku-minimal untuk sekedar menyamai pengetahuanku denganmu. Walaupun selalu gagal.

Saya menikmati, apa-apa yang kamu sajikan. Cerita yang hangat, lengkap dan penuh teka-teki. Yang membuat saya bolak-balik mencari kebenaran atas apa-apa yang kamu ceritakan. Isi kepalamu, serupa buku tanpa sampul dan tanpa halaman. Hanya berisi kata-kata yang begitu ingin saya baca.

Saya juga menikmati minuman-minuman yang kamu pesan malam itu, yang pada akhirnya saya minum juga. Dua minum yang berbeda untuk menemanimu bercerita, teh hangat dan kopi hitam. Dan buku-buku yang kamu bawa. Yang kamu bacakan, yang kamu rekomendasikan. Seperti biasa. Saya juga menikmati saat-saat di mana asap rokok yang saya benci menjadi teman karena kamu yang membakarnya.

Ceritamu yang tidak habis-habis, dan pertanyaan saya yang beruntun terus menerus, membuat satu jam-dua jam tidak pernah cukup untuk kita. Saya membenci waktu ketika saya mulai gelisah memperhatikan jarum jam di tangan saya sendiri. Saya benci ketika saya tahu, saya harus pulang. Saya benci, ketika saya harus menghentikan percakapan yang dibuka oleh gorengan itu. Saya juga (sebenarnya) benci, ketika harus berjalan sampai di depan rumah sendiri.

Jika kamu menyukai kebersamaan-kebersamaan kita, maka saya sangat menyukai ketika kamu meleburkan diri dalam lamunan untuk sekedar melamunkan diri saya yang terlalu banyak bicara dan tidak henti bertanya. Dan jika kamu, sekali lagi, jika kamu menyukai kebersamaan-kebersamaan kita, maka saya membenci perpisahan yang kita buat sendiri dari pertemuan-pertemuan kita.

Selamat Tanggal 29 cowo' :p
Semoga di 29 berikut-berikut-berikutnya kita masih tetap bersama. heheee

Tidak ada komentar:

Posting Komentar